Turkish Airlines menempati brand teratas di Turki

Brand maskapai Turki itu memiliki nilai hampir USD2 miliar pada 2020, menurut laporan konsultan yang berbasis di London

Turkish Airlines menempati brand teratas di Turki

Maskapai Turki Turkish Airlines menjadi merek yang cukup tinggi di negara itu pada 2020, menurut sebuah perusahaan konsultan brand internasional independen yang berpusat di London pada Selasa.

Nilai merek maskapai ini meningkat jadi USD1,98 miliar pada tahun 2020, dibandingkan pada 2019 dengan USD1,73 miliar, ungkap Brand Finance, lembaga konsultan brand internasional terkemuka dalam laporannya “Brand Turki Yang Paling Berharga - Turkey 100” edisi yang ke-14.

Didirikan pada 1933 dengan armada lima pesawat, Turkish Airlines kini memiliki 350 pesawat yang beroperasi ke sekitar 320 tujuan di seluruh dunia, kecuali selama periode pandemi Covid-19 ini.

Pemberi pinjaman milik negara Bank Ziraat dan pemberi pinjaman swasta Bank Garanti juga berada di peringakat teratas berurutan setelah perusahaan penerbangan itu dengan nilai merek masing-masing USD1,6 miliar dan USD1,54 miliar, ungkap laporan tersebut.

Kemudian diikuti oleh perusahaan telekomunikasi Turkcell (USD1,36 miliar), produsen peralatan elektronik Arcelik (USD1,27 miliar), perusahaan GSM lainnya Turk Telekom (USD1,08 miliar), pemberi pinjaman swasta Akbank (USD998 juta), Isbank (USD951 juta) dan Yapi Kredi (USD876 juta), dan perusahaan otomotif Ford (USD875 juta) merupakan perusahaan lain di antara 10 teratas.

Dalam laporan itu, nilai merek dari saham sektor industri adalah 30 persen, sementara saham sektor jasa mendominasi dengan 70 persen.

Muhterem Ilguner, direktur Brand Finance Turki, mengatakan nilai dari 100 merek teratas naik 24 persen mencapai USD24,6 miliar pada 2020 ini.