Turki sebut perang Rusia-Ukraina ungkap kerapuhan sistem distribusi pangan

Setelah kesepakatan penting, ada penurunan 5% dalam harga biji-bijian global, kata menteri luar negeri Turki

Turki sebut perang Rusia-Ukraina ungkap kerapuhan sistem distribusi pangan

Menteri luar negeri Turki pada Selasa mengatakan perang Rusia di Ukraina telah mengungkap rapuhnya sistem distribusi pangan.

"Perang di Ukraina merupakan tantangan yang kita hadapi hari ini," kata Mevlut Cavusoglu dalam pertemuan trilateral Turki-Uzbekistan-Azerbaijan bagi para menteri luar negeri, perdagangan dan transportasi.

Perang mengingatkan kita semua tentang "pentingnya jalur transportasi yang berkelanjutan dan aman," kata Cavusoglu pada pertemuan yang diadakan di ibukota Uzbekistan, Tashkent.

"Ini menunjukkan kepada kita betapa pentingnya diversifikasi rute dan sumber energi. Perang juga mengungkapkan kerapuhan sistem global pada ketahanan pangan dan energi," tambahnya.

Banyak negara kurang berkembang menghadapi krisis kelaparan akibat perang, kata menteri Cavusoglu.

Mengutip kesepakatan yang ditengahi Turki antara Rusia dan Ukraina, Cavusoglu mengatakan "pada hari perjanjian itu ditandatangani, ada penurunan 5 persen dalam harga biji-bijian global."

Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina menandatangani kesepakatan penting pada 22 Juli untuk melanjutkan ekspor biji-bijian melalui pelabuhan Ukraina di Odesa, Chernomorsk dan Yuzhny setelah berbulan-bulan tersumbat karena perang Rusia-Ukraina, yang sekarang memasuki bulan keenam.

Kesepakatan itu terjadi setelah kesepakatan umum dicapai antara para pemangku kepentingan pada rencana yang dipimpin PBB selama pembicaraan pada 13 Juli untuk membentuk pusat koordinasi di Istanbul untuk melakukan inspeksi bersama di pintu masuk dan keluar pelabuhan, dan memastikan keamanan rute pelayaran.

Untuk mengawasi ekspor biji-bijian Ukraina, pusat koordinasi bersama di Istanbul secara resmi dibuka pada Rabu, yang terdiri dari perwakilan Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina untuk memungkinkan rute aman, dengan kapal dagang, bahan makanan komersial dan pupuk dari tiga pelabuhan utama Ukraina di laut Hitam.

Setelah berangkat dari pelabuhan Ukraina Odesa, kapal bermuatan biji-bijian pertama akan berlabuh di lepas pantai Istanbul pada hari Selasa untuk inspeksi bersama sebelum berangkat ke Lebanon, menurut Kementerian Pertahanan Turki.

Dipenuhi dengan jagung, kapal kargo kering berbendera Sierra Leone, Razoni, sedang menuju tujuan akhir pelabuhan Tripoli di Lebanon utara.

Cavusoglu juga mencatat semua perkembangan regional yang berlangsung dan mempengaruhi banyak orang, persaingan militer dan politik di antara kekuatan global menyebabkan "lingkungan Perang Dingin yang baru."