Turki hapus aturan wajib pakai masker di dalam ruangan

Aturan masih berlaku di transportasi umum, institusi kesehatan hingga jumlah kasus Covid-19 turun di bawah 1.000 per hari, kata presiden Turki

Turki hapus aturan wajib pakai masker di dalam ruangan

Turki pada Selasa mencabut kewajiban mengenakan masker di semua area tertutup, yang telah menjadi bagian dari tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 di negara tersebut.

Aturan masker wajah masih akan berlaku di kendaraan transportasi umum dan institusi medis sampai jumlah kasus harian turun di bawah 1.000, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan setelah pertemuan Dewan Sains Covid-19 di ibu kota Ankara.

Turki telah menangani pandemi jauh lebih baik daripada kebanyakan negara di dunia, kata Erdogan, menekankan bahwa negara itu tidak hanya mencoba merawat rakyatnya, tetapi juga mendistribusikan bantuan medis ke sekitar 160 negara dan 12 perusahaan internasional.

Pelajaran terpenting yang dipelajari negara dari virus mematikan itu adalah menjadi “swasembada dengan membangun infrastruktur kesehatan yang kuat,” ujar dia.

“Kami telah menciptakan metode perjuangan kami sendiri,” melawan virus, tutur dia.

 “Berkat upaya para ilmuwan kami, kami telah mencapai banyak hal bersama, dari (memproduksi) respirator asli, kit diagnostik hingga produksi obat-obatan dan vaksin,” ungkap Erdogan.

Turki saat ini adalah salah satu dari sembilan negara di dunia yang dapat memproduksi vaksinnya sendiri, imbuh dia.

Hampir semua negara Eropa telah mencabut pembatasan pandemi karena penyakit itu tidak lagi menjadi ancaman besar, tambah Erdogan, seraya mengatakan otoritas Turki percaya bahwa Turki juga telah mencapai tahap ini.

Erdogan juga mengatakan dewan telah merekomendasikan bahwa "orang dewasa yang lebih tua, orang dengan penyakit kronis atau yang dicurigai, dan mereka yang memiliki kontak dengan kelompok berisiko harus terus menggunakan masker."

Mengulangi perlunya menerima vaksin TURKOVAC buatan Turki untuk melawan Covid-19, Erdogan menekankan bahwa terutama orang dengan penyakit kronis atau orang dewasa yang lebih tua tidak boleh melewatkan suntikan booster mereka.

“Untuk itu, puskesmas dan pusat aplikasi vaksin di rumah sakit umum akan tetap melanjutkan kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan,” tambah dia.