Muhammadiyah keluarkan pedoman Ramadan selamat darurat Covid-19

Muhammadiyah berfatwa puasa Ramadan dapat ditinggalkan tenaga kesehatan yang sedang bertugas dan menggantinya sesuai dengan syariat

Muhammadiyah keluarkan pedoman Ramadan selamat darurat Covid-19

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan edaran tentang tuntunan ibadah dalam kondisi darurat virus corona (Covid-19).

Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Syamsul PP Muhammadiyah Syamsul Anwar menyampaikan fenomena wabah Covid-19 merupakan pandemik yang mengancam kehidupan manusia.

Untuk itu, kata Syamsul, apabila wabah Covid-19 hingga bulan Ramadan dan Syawal tidak mengalami penurunan, ada sejumlah tuntutan yang perlu diperhatikan.

Pertama, salat tarawih dilakukan di rumah masing-masing dan takmir tidak perlu mengadakan salat berjamaah di masjid, musala dan sejenisnya, termasuk kegiatan Ramadan lainnya seperti ceramah-ceramah, tadarus berjamaah, iktikaf dan kegiatan berjamaah lainnya.

Kedua, puasa Ramadan tetap dilakukan kecuali bagi orang sakit dan kondisi kekebalan tubuhnya tidak baik, dan wajib menggantinya sesuai tuntunan syariat.

Ketiga, untuk menjaga kekebalan tubuh, puasa Ramadan dapat ditinggalkan tenaga kesehatan yang sedang bertugas dan menggantinya sesuai dengan syariat.

“Diperbolehkan untuk tidak berpuasa apabila dikhawatirkan bilamana tetap berpuasa justru akan membuat kekebalan tubuh dan kesehatannya menurun, sehingga mengakibatkan terpapar Covid-19 lebih besar dan berujung pada ancaman kematian," ujar Syamsul Anwar dalam surat edaran PP Muhammadiyah kepada Anadolu Agency.

Keempat, apabila wabah Covid-19 belum mereda, salat Idul Fitri dan seluruh rangkaiannya, baik mudik, pawai takbir, halal bihalal, dan lain sebagainya, tidak perlu diselenggarakan.

Tetapi, apabila Covid-19 sudah mereda dan dapat dilakukan konsentrasi banyak orang, salat Idul Fitri dan rangkaiannya dapat dilaksanakan dengan tetap memperhatikan petunjuk dan ketentuan yang dikeluarkan pihak berwenang.

“Adapun kumandang takbir Idul Fitri dapat dilakukan di rumah masing-masing selama darurat Covid-19,” kata Syamsul Anwar.

Syamsul Anwar juga meminta umat Islam memperbanyak zakat, infak, dan sedekah, serta memaksimalkan penyalurannya untuk pencegahan dan penanggulangan wabah Covid-19.