Layanan pengiriman laris manis di Singapura selama wabah Covid-19
Konsumen membeli makanan pokok 10 kali lebih banyak dari biasanya
JAKARTA
Wabah Covid-19 membuat begitu banyak bisnis Singapura merugi, mulai dari ritel hingga perusahaan makanan.
Namun ada satu sektor yang bertahan bahkan mengalami omsetnya naik, yaitu layanan pengiriman. Ini terjadi karena semakin banyak orang bekerja di rumah setelah pemerintah menaikkan level Sistem Penanggulangan Penyakit (DORSCON) dari yellow ke orange pada 7 Februari.
Perusahaan layanan pengiriman ini berbeda dengan tren, mereka mengatakan lebih banyak konsumen menggunakan layanan mereka sekarang, seperti dilansir Channel News Asia.
Platform e-commerce Lazada mengatakan mengalami lonjakan pembelian dalam jumlah besar dan pesanan besar melalui layanan grosir RedMart
"Pesanan melebihi 300 persen dari rata-rata mingguan RedMart dan ini belum belum pernah terjadi sebelumnya," kata Lazada.
Pembeli membelanjakan hingga 10 kali lebih banyak untuk makanan pokok, dan hingga lima kali lebih banyak untuk produk kertas dan enam kali lebih banyak untuk perawatan pribadi serta perlengkapan kebersihan rumah tangga, kata dia.
"Kami akan terus memantau situasi dan bekerja untuk memastikan bisa memenuhi kebutuhan pelanggan."
"Permintaan untuk pesanan online melonjak melampaui transaksi Tahun Baru Imlek, dan slot pengiriman harian kami beroperasi dengan kapasitas hampir penuh sejak DORSCON Orange diumumkan dua hari Jumat yang lalu," kata juru bicara NTUC FairPrice.
Di antara barang-barang banyak yang dibeli dari FairPrice adalah susu bubuk bayi, beras, minuman ringan, desinfektan, dan produk kertas.
Baik Grab dan Deliveroo mengatakan mengalami peningkatan pesanan makanan 20 persen dalam beberapa pekan terakhir.
Sementara itu Foodpanda mengatakan mengalami peningkatan 10 persen secara mingguan di berbagai platform pengiriman makanan dan bahan makanan.
Menurut ketiga perusahaan itu, selain faktor wabah Covid-19, promosi dan diskon restoran juga berkontribusi pada peningkatan penjualan itu.
Perlindungan kurir
Perusahaan pengiriman mengatakan mereka memiliki pedoman perlindungan pekerja dari virus.
Lazada misalnya memastikan staf logistik menjalani pemeriksaan suhu harian dan sanitasi sebelum mereka menangani paket, menambahkan pengendara pengiriman RedMart juga "benar-benar mematuhi protokol kebersihan sebelum dan setelah setiap pengiriman".
"Untuk meminimalkan kontak fisik dengan pengendara kami dan perangkat mereka, tidak lagi wajib bagi pelanggan untuk secara fisik menandatangani pada perangkat kami sebagai bukti pengiriman," kata Lazada.
"Sebaliknya, dengan persetujuan pelanggan, pengendara kami akan menandatangani atas nama pelanggan di hadapan mereka."
Fairprice mengatakan semua staf, termasuk pengemudi pengiriman, menjalani pemeriksaan suhu dua kali sehari. Mereka juga memiliki "kesiapan menghadapi pandemi dan rencana aksi dengan langkah-langkah pencegahan yang komprehensif ".
Pemerintah memberikan tunjangan harian sebesar SGS100 selama 14 hari pada kurir makanan yang ditempatkan di bawah karantina atau selama mereka tidak bisa bekerja.
Selain itu, para kurir anggota Freelancer dan Unit Wiraswasta dari Kongres Serikat Buruh Nasional (NTUC) berhak atas tunjangan sekali pakai sebesar SGD200.
Grab juga memberikan tunjangan antara SGD100-200 jika kurir mereka dirawat di karantina atau dirawat di rumah sakit.
Deliveroo memberikan pengendara mereka yang dikarantina atau dirawat di rumah sakit selama waktu ini, satu kali uang saku sebesar SGD100.
Perusahan-perusahan ini membagikan "panduan resmi” untuk menghadapi virus dan memberikan masker.
Mereka juga “mendorong secara aktif” pelanggan untuk menggunakan metode pembayaran online alih-alih uang tunai.
"Jika pengendara menerima pesanan COD, kami juga telah mengeluarkan pedoman untuk menggunakan pembersih tangan segera setelah menerima uang tunai," ujar Deliveroo.