Jokowi berbincang dengan Presiden Erdogan via telepon

Kedua kepala negara membahas masalah kerja sama memerangi virus korona

Jokowi berbincang dengan Presiden Erdogan via telepon

Presiden Indonesia Joko Widodo mengadakan pembicaraan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan guna membahas persoalan terkini.

Menurut pernyataan yang dibuat oleh Biro Komunikasi Kepresidenan Turki, topik pembicaraan mengenai kerja sama dan hubungan bilateral dalam perang melawan virus korona tipe baru (Covid-19).

Sebelumnya, Pemerintah Turki tengah menawarkan alat tes cepat (rapid test) kepada pemerintah Indonesia untuk mendeteksi virus korona.

Lalu Muhammad Iqbal, Duta Besar Indonesia untuk Turki, mengatakan tawaran itu telah disampaikan pemerintah Turki melalui Kedutaan Besar Indonesia di Ankara.

“Saya sudah teruskan tawaran [dari Turki]. Karena otoritas terkait di Indonesia yang lebih tahu kebutuhan di lapangan,” ujar Iqbal saat dihubungi Anadolu Agency.

Indonesia mengalokasikan tambahan belanja dan pembiayaan dalam APBN 2020 sebesar Rp405,1 triliun untuk penanganan penyebaran virus korona.

Presiden Joko Widodo menjelaskan, sebanyak Rp75 triliun akan digunakan untuk bidang kesehatan, Rp110 triliun untuk jaring pengaman sosial, Rp70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus kredit usaha rakyat, serta Rp150 triliun untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional, termasuk restrukturisasi kredit dan penjaminan serta pembiayaan UMKM dan dunia usaha.

“Pada prioritas pertama, penyiapan anggaran Rp75 triliun sebagai dukungan di bidang kesehatan antara lain untuk perlindungan tenaga kesehatan, terutama untuk pembelian alat perlindungan diri (APD),” ujar Presiden dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa.

Selain itu, anggaran juga untuk pembelian alat-alat kesehatan yang dibutuhkan, seperti test kit, reagen, ventilator, hand sanitizer dan lain-lain sesuai standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.