Gencatan senjata di Provinsi Idlib, Suriah, dimulai
Turki dan Rusia menyepakati protokol tambahan untuk memorandum tentang stabilisasi situasi di zona eskalasi Idlib
Gencatan senjata di Provinsi Idlib, Suriah barat laut, mulai berlaku Jumat pagi, menyusul pertemuan antara Presiden Turki dan Rusia di Moskow.
Menurut protokol yang disetujui oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Vladimir Putin, gencatan senjata dimulai pada 6 Maret pukul 00.01.
Di bawah protokol itu, Turki dan Rusia, sebagai negara penjamin akan mengawasi gencatan senjata, menarik kembali nota tentang pembentukan daerah de-eskalasi di Suriah pada 4 Mei 2017 dan nota tentang stabilisasi situasi di area eskalasi Idlib pada 17 September 2018.
Selama pertemuan pada Kamis, kedua negara menegaskan kembali komitmen kuat mereka terhadap kedaulatan, kemerdekaan, persatuan dan integritas wilayah Suriah.
Mereka juga menegaskan kembali tekad untuk memerangi semua bentuk terorisme dan menghilangkan semua kelompok teroris di Suriah sebagaimana ditunjuk oleh Dewan Keamanan PBB, sementara menyetujui bahwa penargetan warga sipil dan infrastruktur sipil tidak dapat dibenarkan dengan dalih apa pun.
Menurut protokol tersebut, sebuah koridor keamanan akan didirikan sejauh 6 kilometer ke utara dan 6 kilometer ke selatan dari jalan raya utama M4 Idlib.
"Parameter spesifik dari fungsi koridor keamanan akan disepakati antara kementerian pertahanan Turki dan Rusia dalam tujuh hari," tulis protokol itu.
Patroli gabungan Turki-Rusia akan dimulai pada 15 Maret di sepanjang jalan raya M4 dari pemukiman Trumba - 2 km di sebelah barat Saraqib - ke pemukiman Ain-Al-Havr.
Turki baru-baru ini meluncurkan Operasi Perisai Musim Semi di Idlib setelah serangan rezim Bashar al-Assad menewaskan 34 tentara Turki.