Erdogan: Turki akan lanjutkan jam malam akhir pekan di tengah wabah Covid-19

Turki membuat kemajuan yang signifikan dalam mengendalikan wabah virus korona

Erdogan: Turki akan lanjutkan jam malam akhir pekan di tengah wabah Covid-19

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa Turki akan melanjutkan jam malam akhir pekan pada 18-19 April untuk membendung penyebaran virus korona (Covid-19).

"Sebagai bagian dari perang melawan epidemi, kami memutuskan untuk melanjutkan jam malam pada akhir pekan sesuai kebutuhan di periode mendatang," kata Recep Tayyip Erdogan setelah pertemuan kabinet virtual, Senin.

Dia mengatakan langkah-langkah akan diambil untuk mencegah gangguan yang tidak perlu yang terjadi di beberapa tempat setelah pengumuman jam malam akhir pekan pertama.

Menyadari kesulitan yang dihadapi masyarakat saat tinggal di rumah, Erdogan menambahkan bahwa tujuannya adalah untuk melindungi jutaan warga dari virus.

"Turki akan menyelesaikan [pembangunan] rumah sakit baru untuk pasien Covid-19 di Başakşehir Istanbul pada 15 Mei," ujar dia.

Presiden juga mengumumkan pendirian dua rumah sakit baru dengan total 350 tempat tidur di Istanbul untuk pasien virus korona.

"Turki terus berjuang melawan pandemi virus korona dengan tekad," tutur dia.

Erdogan menekankan bahwa Turki membuat kemajuan yang signifikan dalam mengendalikan wabah Covid-19 dan tidak menghadapi kesulitan dalam memasok kebutuhan kesehatan pribadi dan bahan pembersih untuk rakyatnya.

"Dengan langkah-langkah yang diambil, Turki menduduki puncak negara-negara yang membuat wabah terkendali dengan cara tercepat," katanya.

Presiden Turki itu juga mengesampingkan pengaturan pinjaman dengan IMF selama pandemi serta menggarisbawahi bahwa Turki sejauh ini telah memberikan bantuan kepada 34 negara untuk memerangi pandemi dan dukungan ini juga akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang.

Dia mengatakan Turki sejauh ini telah mengumpulkan lebih dari TRY1,61 (sekitar Rp.3,7 triliun) sumbangan sebagai bagian dari Kampanye Solidaritas Nasional untuk membantu memerangi pandemi virus korona.

"Apa pun kondisinya, Republik Turki memiliki kekuatan untuk memastikan keselamatan jiwa dan harta benda setiap warga negara dengan memenuhi kebutuhan kesehatan, makanan dan bahan-bahan pembersih," ungkap Erdogan.

Pada Senin, jumlah kematian akibat COvid-19 di Turki bertambah menjadi 1.296 dengan sekitar 61.049 kasus dikonfirmasi.

Sejak pertama kali muncul di Wuhan, China, pada Desember lalu, virus korona telah menyebar ke setidaknya 185 negara dan wilayah.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University Amerika Serikat, lebih dari 1,9 juta kasus telah dilaporkan di seluruh dunia sejak Desember lalu, dengan angka kematian lebih dari 119.000 dan lebih dari 449.000 dinyatakan sembuh.

Pengunduran diri menteri dalam negeri

Erdogan mengatakan dia menolak pengunduran diri Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu pada Minggu malam yang dipicu oleh insiden yang terjadi menjelang jam malam akhir pekan.

"Saya tidak menerima pengunduran dirinya dan meminta dia untuk melanjutkan tugasnya," kata presiden.

Dia juga memuji keberhasilan Soylu dalam memerangi terorisme, kegiatan pasca-bencana alam serta upayanya untuk memastikan keselamatan publik selama pandemi.

Erdogan mengucapkan terima kasih kepada pemimpin oposisi utama Partai Gerakan Nasionalis (MHP) Devlet Bahceli atas dukungannya kepada pemerintah selama masa kritis.

Sebelumnya pada Senin, Bahceli mengatakan di Twitter bahwa partainya sangat senang dengan keputusan presiden, menambahkan bahwa Soylu berhasil memenuhi tugasnya selama periode paling sensitif di Turki dengan kepribadiannya yang ambisius, setia, terampil dan agresif.

Secara terpisah, Erdogan mengungkapkan langkah ekonomi yang diambil negaranya untuk memenuhi kebutuhan rakyat selama wabah.

"Kami mengambil setiap tindakan pencegahan untuk melindungi pekerjaan, melindungi warga negara kami yang kehilangan penghasilan, mendukung pensiunan kami, menjaga pedagang dan pengrajin tetap hidup dan mendukung produksi. Kami bertekad untuk tidak meninggalkan bagian mana pun [warga] tanpa pengawasan dengan langkah-langkah kami ambil," tambah dia.