Dokter asal AS ungkap negaranya tak punya rencana vaksin
Presiden Donald Trump menyanggah peringatan itu dan mengatakan bahwa vaksin akan tersedia akhir tahun ini
Amerika Serikat tidak punya rencana untuk memproduksi dan mendistribusikan vaksin Covid-19 di tengah pandemi.
"Jika setiap orang Amerika tidak memiliki akses ke vaksin, situasi ini akan menjadi bencana besar. Keputusan belum dibuat tentang siapa yang diprioritaskan untuk vaksin, bagaimana mengidentifikasi penerima prioritas, dan bagaimana penyaluran vaksin yang tepat," ungkap Dr. Rick Bright kepada subkomite Kesehatan Dewan Energi dan Perdagangan di DPR AS.
Bright dicopot dari jabatannya di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan karena memperingatkan keterbatasan masker N95.
Dia pun mmepertanyakan kesiapan pemerintahan Trump dalam pengembangan vaksin.
"Mereka menyuarakan harapan dan optimisme tapi tetap tidak memproduksi vaksin. Ada banyak pekerjaan yang menumpuk untuk dikerjakan," ujar Bright.
Dokter itu pesimistis bahwa warga AS akan mendapat vaksin dalam beberapa bulan ke depan.
Kekhawatiran ini disampaikannya setelah Presiden AS Donald Trump mendorong negara-negara bagian untuk secepat mungkin membuka kembali aktivitas ekonomi.
AS telah menghadapi kemerosotan ekonomi terburuk sejak Depresi Hebat 1929.
Departemen Tenaga Kerja mengungkapkan hampir tiga juta orang Amerika mengajukan tunjangan pengangguran selama pekan lalu, sehingga total tunjangan yang diajukan menjadi 36,5 juta dalam dua bulan terakhir.
Di sisi lain, Trump menyanggah komentar Bright dan mengatakan kepada Fox Business bahwa vaksin akan tersedia akhir tahun ini.
"Bright tak pantas lagi bekerja untuk pemerintah kita!" tukas dia.
Menurut Johns Hopkins University, ada 1,4 juta warga AS yang terinfeksi virus korona, dan 85.000 lebih di antaranya meninggal dunia.