AS kurangi pasukan di Irak dalam beberapa bulan mendatang
Keputusan untuk menarik pasukan AS diumumkan dalam pernyataan bersama antara AS dan Irak setelah kedua negara melakukan pembicaraan strategis
Amerika Serikat (AS) sepakat mengurangi pasukannya di Irak selama beberapa bulan mendatang, ungkap pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh kedua pemerintah pada Jumat.
Pernyataan bersama itu dirilis setelah kedua negara melakukan dialog strategis melalui konferensi video pada Kamis.
"AS juga akan terus berdialog dengan Baghdad mengenai status pasukan yang tersisa," kata pernyataan itu.
Langkah ini muncul dalam rangka mengembangkan hubungan keamanan bilateral berdasarkan kepentingan bersama.
Belum ada informasi secara rincian mengenai jumlah pasukan yang akan dikurangi dan waktu untuk melakukan penarikan dalam perjanjian tersebut.
Menurut pernyataan itu, AS menegaskan tidak mencari atau menuntut pangkalan permanen atau kehadiran militer permanen di Irak, seperti yang telah disepakati dalam Perjanjian Kerangka Kerja Strategis 2008 antara kedua negara.
Pemerintah Irak berjanji untuk "melindungi pasukan militer dari koalisi internasional dan fasilitas Irak yang menampung mereka."
AS menegaskan dukungannya untuk Irak, pemerintah baru, dan memberikan bantuan dalam melaksanakan program reformasi yang memenuhi aspirasi rakyat.
Negara itu juga akan memberikan penasihat ekonomi ke Baghdad untuk bekerja secara langsung dengan pemerintah.
Pada akhir 2011, pasukan AS meninggalkan Irak sepenuhnya, setelah delapan tahun menetap paska-penggulingan rezim Saddam Hussein pada 2003.
Seiring dengan kemunculan kelompok teroris Daesh/ISIS, pasukan AS kembali memasuki Irak pada 2014.
Sebanyak 5.000 tentara Amerika dikerahkan di pangkalan militer di seluruh Irak untuk mengambil bagian dari koalisi internasional pimpinan AS memerangi teroris.
Tidak ada statistik terbaru terkait keberadaan pasukan yang ada di Irak saat ini.