123 dokter di Indonesia meninggal selama pandemi Covid-19
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat ada kenaikan signifikan pada jumlah dokter yang meninggal dalam dua bulan terakhir
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat jumlah dokter yang meninggal selama pandemi Covid-19 telah mencapai 123 orang hingga saat ini.
Juru bicara IDI Halik Malik menuturkan dokter yang meninggal terdiri dari 65 dokter umum, 56 dokter spesialis, dua dokter residen, dan delapan orang guru besar.
“Kematian dokter tertinggi terjadi di Jawa Timur yakni 30 orang,” kata Halik melalui pesan tertulis, Senin.
Selain itu, sebanyak 21 dokter meninggal di Sumatra Utara dan 16 dokter meninggal di Jakarta.
IDI juga mencatat kenaikan signifikan pada jumlah dokter yang meninggal dalam dua bulan terakhir.
Pada akhir Agustus lalu, IDI melaporkan 100 dokter meninggal dunia dan saat ini jumlahnya telah bertambah 23 orang.
Menurut IDI, pasien Covid-19 yang tidak terkontrol dapat memicu tenaga kesehatan kelelahan hingga lebih rentan terpapar Covid-19.
Dampak lainnya adalah fasilitas kesehatan menjadi kewalahan dan angka kematian pada pasien Covid-19 maupun pasien non Covid-19 bisa meningkat.
Halik mengatakan IDI telah menerbitkan pedoman standar perlindungan dokter untuk menekan angka kematian sesuai tingkat risiko yang dialami oleh dokter.
Standar perlindungan itu mencakup penggunaan alat pelindung diri (APD) sesuai risiko penanganan pasien, durasi kerja, pembagian zonasi ruangan bagi pasien Covid-19 dan non Covid-19, hingga persoalan teknis seperti ventilasi ruangan.